Minggu, 24 Maret 2013

Consumer Behaviour


Sehubungan dengan tugas Teori Organisasi Umum 2 yang ketiga, saya akan membahas tentang materi pertemuan ke3&4 dari mata kuliah softskill ini, yaitu tentang perilaku konsumen. 
Dalam dunia bisnis, para produsen dan perusahan akan menyusun rencana dagang dan sebuah strategi pemasaran, banyak cara yang digunakan oleh perusahan untuk memasarkan bidang usaha mereka, salah satunya adalah melalui internet, di era globalisasi dan hi-tech ini tak dipungkiri bahwa semua kalangan masyarakat sebagian besar kegiatan sehari-hari didukung hampir 100% dengan koneksi internet, oleh karena itu perusahan dengan alat pemasaran melalui internet ini mempunyai kesempatan besar untuk mendapatkan konsumen. Calon konsumen akan dengan sengaja atau bahkan tidak sengaja melihat iklan suatu produk jasa maupun barang yang ditawarkan oleh berbagai macam perusahaan, bahkan calon konsumen dengan mudah dapat hanya mengunjungi situs website dari perusahaan utuk melihat barang dan jasa apa saja yang ditawarkan, pengetahuan konsumen tentang visi dan misi perusahan tersebut juga tidak dibatasi walau tidak melihat langsung ke lokasi. Di jaman sekarang ini konsumen pun mempunyai kepercayaan besar untuk melakukan transaksi online kepada perusahaan yang visi dan misinya jelas. 

Untuk melulai suatu usaha, bagi perusahaan yang tidak kalah pentingnya juga adalah melihat perilaku konsumen yang menjadi target pasar dari jasa dan barang yang akan ditawarkan.
Dari materi perilaku konsumen ini juga ada beberapa sub pokok yang penting untuk dibahas, oleh karena itu saya mencari referensi dari internet untuk mendukung materi yang sedang saya bahas diblog saya. 

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarianpemilihanpembelianpenggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan denganmudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. 

Berikut materi tentang pendekatan perilaku konsumen yang saya kutip dari http://sugiartha26.wordpress.com/2012/04/09/pendekatan-perilaku-konsumen/ :

Pendekatan Kardinal
Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal atau sering disebut dengan teori nilai subyektif : dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitif / dapat diukur, dimana keseimbangan konsumen dalam memaksimumkan kepuasan atas konsumsi berbagai macam barang, dilihat dari seberapa besar uang yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya. Oleh karena itu keseimbangan konsumen dapat dicari dengan pendekatan kuantitatif.
Para ahli ekonomi mempercayai bahwa utility merupakan ukuran kebahagian. Utility dianggap bahwa ukuraan kemampauan barang / jasa untuk memuaskan kabutuhan. Besar kecilnya utility yang dicapai konsumen tergantung dari jenis barang atau jasa dan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi. Sehingga dapat ditunjukan oleh fungsi sebagai berikut :
U = f ( X1, X2, X3………, Xn )
U : besar kecilnya kepuasan:
X : jenis dan jumlah barang yang dikonsumsi.
Besar kecilnya kepuasan yang diperoleh konsumen tergantung pada jenis dan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi.

Pendekatan Ordinal
Pendekatan nilai guna ordinal atau sering juga disebut analisis Kurva indeference : manfaat yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak kuantitif / tidak dapat diukur.
Pendakatan ini muncul karena adanya keterbatasan – keterbatasan yang ada pada pendekatan cardinal, meskipun bukan berarti pendekatan cardinal tidak memiliki kelebihan.

Konsep Elastisitas
  • Konsep Elastisitas Harga
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.
Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dair, dama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan :
1. Tidak elastisitas (in elastic)
2. Unitari (unity) dan
3. Elastis (elastic)


  • Konsep Elastisitas Silang
Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer Dan juga pendapatan.
Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand)
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.

  • Konsep Elastisitas Pendapatan
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.

sumber: 

Minggu, 17 Maret 2013

Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran



Berikut adalah SAP dan sub pokok bahasan dari materi Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran yang akan saya bahas dalam blog saya :

Membahas tentang materi permintaan dan penawaran di semester 4 ini, lebih di titik beratkan pada masalah penentuan harga. Sejak awal menduduki bangu sekolah saya telah mendapat banyak sekali materi Ekonomi termasuk materi tentang Permintaan dan Penawaran. Untuk mendukung mendapat yang saya kemukakan, saya mengambil data dan bahan materi dari beberapa sumber, saya membaca definisi permintaan dan penawaran dari http://id.wikipedia.org/wiki/Penawaran_dan_permintaan bahwa permintaan dan penawaran adalah :
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran:
  • Harga barang itu sendiri.
  • Harga sumber produksi.
  • Tingkat produksi.
  • Ekspektasi/perkiraan.
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan :
  • Harga barang itu sendiri.
  • Harga barang lain yang berkaitan.
  • Tingkat pendapatan.
  • Selera konsumen.
  • Ekspektasi/perkiraan.

Teori permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model Penawaran dan Permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisis ekonomi mikro terhadap perilaku serta interaksi para pembeli dan penjual. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu parar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.

Dalam materi Permintaan dan Penawaran ini juga dibahas tentang hukum yang ada dalam permintaan dan penawaran, saya mencari referensi dari blog salah seorang mahasiswa Gunadarma http://hertoniraditya.wordpress.com/2012/03/21/penentuan-harga-permintaan-penawaran/  tentang Hukum Penawaran dan Hukum Permintaan :

Hukum permintaan & penawaran

Hukum Permintaan :
Hukum permintaan berbunyi: apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan. Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini dikarenakan:
naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.
Kurva Permintaan :
Kurva Permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X).

Hukum Penawaran
Hukum penawaran berbunyi: bila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun. Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
Kurva Penawaran :
Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X). Contoh: jumlah pakaian batik yang ditawarkan Ibu Nina pada berbagai tingkat harga.

Dengan melihat Hukum dan kurva permintaan dan penawaran dapat disimpulkan bahwa :
PENENTUAN HARGA KESEIMBANGAN:
harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Sehingga terjadilah transaksi antara penjual dan pembeli.
Didapatkan pula persamaan dari fungsi permintaan dan penawaran:

Dari sumber yang lainnya juga saya mendapat materi yang membahas tentang suatu elastisitas :
Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain.

Elastisitas terbagi dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut.

a. Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang tersebut.

b. Elastisitas silang (cross elasticity) adalah persentase perubahan jumlah barang x yang diminta, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain (y).

c. Elastisitas pendapatan (income elasticity) yaitu persentase perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income) riil konsumen.
Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ini.

Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan

Contoh:
Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun menjadi Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya!
 
Jawab:

Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dapat dengan rumus sebagai berkut.

Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga barang mula-mula
Q : jumlah penawaran mula-mula
Es : elastisitas penawaran

Contoh:
Pada saat harga Rp500,00 jumlah barang yang ditawarkan 40 unit, kemudian harga turun menjadi Rp300,00 jumlah barang yang ditawarkan 32 unit. Hitunglah besarnya koefisien elastisitas penawarannya!
 
Jawab:

Begitulah masalah perekonomian sangat penting dan erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga dengan materi permintaan dan penawaran Semoga apa yang saya tulisan di blog hari ini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan informasi tentang materi ekonomi, terutama tentang materi permintaan dan penawaran.

sumber : 


Sabtu, 09 Maret 2013

Ruang Lingkup Ekonomi



Berikut adalah SAP dan sub pokok bahasan dari materi Ruang Lingkup Ekonomi yang akan saya bahas dalam blog saya :

Menurut saya Ekonomi adalah hal yang sangat penting dan paling berpengaruh dalam kehidupan, seluruh organisasi yang terstuktur ataupun tidak pasti akan menemui masalah ekonomi, bahkan satu individu pun akan mengalaminya. Ekonomi sangat vital bagi kota besar dan sibuk seperti Jakarta dan beberapa kota besar lainnya, daerah yang sibuk dan dipenuhi dengan aktifitas bisnis menjadi salah satu ruang lingkup Ekonomi. Karena Ekonomi merupakan hal yang penting dan vital maka pemberian pemahaman ekonomi bagi individu diberikan sejak sangat dini, karna permasalahn ekonomi akan ditemui dikehidupan sehari-hari. Untuk mengingatkan pengertian dari Ekonomi saya menyertakan beberapa definisi dari para ahli, Berikut ini adalah pengertian dan definisi ekonomi menurut beberapa ahli:

# ADAM SMITH
Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara


# MILL J. S
Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan


# ABRAHAM MASLOW
Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien


# HERMAWAN KARTAJAYA
Ekonomi adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnya


# PAUL A. SAMUELSON
Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat


Dalam materi Ekonomi banyak sekali pembahasan yang dijabarkan mulai dari definisi dan metode ekonomi-nya, untuk metologi ekonomi saya juga mencari referensi dari buku dan internet, metologi ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari metode ekonomi, dan berikut empat aspek hubungan dalam metodologi ekonomi saya mengutipnya dari Ahmad Fauzi's blogEmpat aspek yang erat hubungannya dengan metodologi dalam analisis ekonomi. Aspek-aspek tersebut adalah :


Pertama: Masalah pokok ekonomi yang di hadapi setiap masyarakat, yaitu masalah kelangkaan atau kekurangan. Berdasarkan uraian mengenai masalah ekonomi pokok tersebut akan dirumuskan definisi ilmu ekonomi.

Kedua: Jenis-jenis analisis ekonomi. 

Ketiga: Ciri-ciri utama suatu teori ekonomi dan kegunaan teori ekonomi.

Keempat: Bentuk-bentuk alat analisis yang digunakan pakar ekonomi dalam menerangkan teori ekonomi dan menganalisis berbagai peristiwa yang terjadi dalam perekonomian.


Masalah Pokok Perekonomian: Kekurangan 

Masalah kelangkaan 
Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat. Faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barangyang mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan menentukan pilihan.

Kebutuhan Masyarakat 
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimportdari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk: 
• Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli. 
• Keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli. 
• Keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif.

Macam Macam Sistem Perekonomian

1. Sistem Ekonomi Tradisional 
Suatu sistem ekonomi yang masih menggunakan faktor-faktor produksi dengan pola tradisional atau adat kebiasaan yang tergantung pada faktor alam. Mtoivasi kegiatan ekonominya, yaitu untuk memenuhi kebutuhan bersama.

2. Sistem Ekonomi Pasar
Sistem ekonomi pasar adalah suatu sisten ekonomi yang sebagian besar barang-barang kapital baik yang buatan manusia maupun buatan alam yang dimiliki swasta. Proses produksi, distribusi, dan konsumsinya dilaksanakan dalam rangka mencari laba yang sebesar-besarnya oleh pemilik.

3. Sistem Ekonomi Terpusat
Suatu sistem ekonomi yang seluruh kebijakan perekonomiannya ditentukan oleh pemerintah. Motivasi kegiatan ekonomi nya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan dan untuk kemakmuran negara.

4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi hasil dari perpaduan dari sistem ekonmi pasar dengan sistem ekonomi terpusat sehingga kelemahan-kelemahan yang ada pada kedua sistem tersebut dapat diatasi. Pada sistem ekonomi ini ada kebebasan bagi perseorangan dan swasta untuk ikut dalam kegiatan ekonomi.

5. Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem ekoomi Indonesia dikenal sebagai Demokrasi Ekonomi adalah Sistem Ekonomi yang dijalankan oleh Indonesia. Pda sistem ini, kegiatan produksi dilakukan oleh semua, untuk semua, dan dibawah pimpinan atau kepemilikan oleh anggota-anggota masyarakat. Motivasi kegiatan ekonominya dalah untuk kemakmuran masyarakat dengan memenuhi kebutuhannya dan mengembangkan keselarasan, keserasian serta keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sistem ekonomi Indonesia adalah sebagai berikut:
Faktor intern (Lembaga ekonomi, Sumber daya ekonomi, Faktor produksi yang dimiliki, Ligkungan ekonomi, Organisasi dan manajemen)
Sedangkan Faktor Ekstern (Falsafah Pancasila, Landasan Konstitusional UUD 1945, GBHN, Keadaan kondisi politik, Kepastian hokum, Masyarakat dalam arti luas ,Pemerintah )

Begitulah masalah perekonomian sangat penting dan erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga apa yang saya tulisan di blog hari ini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan informasi tentang materi ekonomi. 

sumber :
http://carapedia.com/pengertian_definisi_ekonomi_menurut_para_ahli_info501.html
http://uzi-online.blogspot.com/2011/03/metodologi-ekonomi.html

Teori Organisasi Umum 2

Teori Organisasi Umum 2 adalah salah satu mata kuliah Softskill yang tersedia di semester 4 Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma. Untuk mengetahui SAP (Satuan Acara Perkuliahan) dari mata kuliah Teori Organisasi Umum 2, teman-teman bisa download materinya di WEB SAP GUNADARMA. Semoga mata kuliah Teori Organisasi Umum 2 dapat cepat dipahami dan dilancarkan dalam pengerjaan tugas-tugas-nya. Amin