A Paradigm shift (or revolutionary science) is, according to Thomas Kuhn in his influential book The Structure of Scientific Revolutions (1962), a change in the basic assumptions, or paradigms, within the ruling theory of science. It is in contrast to his idea of normal science.
Pergeseran Paradigma (atau ilmu revolusioner) adalah, menurut Thomas Kuhn dalam bukunya yang berpengaruh The Structure of Scientific Revolutions (1962), perubahan dalam asumsi dasar, atau paradigma, dalam teori ilmu pengetahuan yang berkuasa. Hal ini berbeda dengan idenya ilmu pengetahuan normal.
Begitu saya melihat dua kata yang disusun dosen saya di kelas, saya langsung ingin bertemu google dan men-search-nya. Shift Paradigm, kata yang terlihat sangat ilmiah ini sebenenarnya adalah berarti Pergeseran Paradigma. Atau bahasa yang lebih mudahnya pergeseran pemahaman hidup menurut saya. Pemahaman adalah segala sesuatu yang lebih dari sekedar diketahui. Suatu pemahaman adalah segala sesuatu yang telah kita lihat dan pelajari lalu kita aplikasikan, dan hidup adalah sebuah kesempatan untuk mencapai tujuan yang luar biasa. Bagaimana dengan definisi pergeseran? pergeseran adalah perubahan, bukan sebuah tapi semua perubahan atau perpindahan, baik ke arah positif maupun negatif. Jadi pergeseran pemahaman hidup adalah perubahan dari segala sesuatu yang kita pahami dan aplikasikan dalam kesempatan mencapai tujuan atau cita-cita yang luar biasa.
Saya memulai dari sebuah definisi tentang Shift Paradigm, lalu saya akan mencoba menjabarkan pengaplikasian Shift Paradigm. Kehidupan yang telah kita jalani selama ini pasti memberikan banyak pelajaran, dan mengenalkan kita pada guru terbaik sepanjang masa yang kita sebut pengalaman. Apa yang kita anggap bagus dan mengagumkan akan membawa kita pada kegiatan penjiplakan, kita akan mencoba mengikuti apa yang kita suka tersebut, mulai mencoba mengamati dan lalu mengaplikasikannya. Apa yang kita lakukan selama ini tanpa sadar salah satunya adalah cerminan dari apa yang kita lihat, orang lain yang kita temui, dan kejadian yang tak bisa kita lupakan. Silakan berkaca dan berkata pada diri kita sendiri, mulai dari pertanyaan sederhana. Siapakah diri kita?
Kita adalah seseorang yang telah terkontaminasi oleh orang lain, oleh sebab itu kita bisa berbicara. Sekarang yakinkanlah pada diri sendiri bahwa aku adalah apa yang aku lihat di cermin, aku bukanlah siapa orang tuaku atau apa yang aku punya, aku adalah apa yang telah aku lakukan selama ini.
Jika ketika SD, SMP, SMA kita terpaut oleh peraturan, yang menempa diri kita dengan kedisiplinan, sekarang kita dituntut menemukan jati diri kita sendiri. Mengubah pola pikir memang tak mudah, tetapi mencoba untuk memulainya bukan suatu hal yang sulit. Sekarang hindarilah kegiatan penjiplakan lagi tapi mulailah mencoba memodifikasi bahkan mencitapkan. Selama ini sebenarnya pemahaman hidup apa yang kita miliki? Bahkan terkadang kita sulit mendeskripsikan apa itu pemahaman, apa itu hidup dan apa itu sebuah pemahaman hidup.
Ketika waktu berjalan lalu perubahan terjadi di dalam ketidaksadaran kita, sebenarnya pergeseran pemahaman hidup sedang kita lakukan. Sekarang bagaimana jika pergeseran pemahaman hidup dilakukan secara sadar dalam waktu yang terbatas? Silakan jawab pada diri masing masing. Saya juga sedang mencoba program pergeseran pemahaman hidup.
Sekarang pergeseran yang seperti apa? Di dunia ini disediakan dua pilihan, baik pilihan mundur atau maju, buruk baik, hitam putih, atas bawah, dan yang vital adalah hidup dan mati. Hidup selalu lebih baik dari pada mati, bahkan saya pernah membaca kalimat di suatu buku karya Paulo Coelho bahwa setiap manusia mati-matian untuk hidup. Sebenarnya banyak sekali penjabaran tentang hidup karena banyak orang yang ingin tau bagaimana menggunakan kesempatan yang diberikan hanya sekali pada setiap jiwa. Sekarang tentang pergeseran pun ada dua pilihan, yaitu posotif atau negatif. Kata-kata positif selalu terkait tentang semua hal yang lebih baik, sedangkan negatif dikaitkan dengan semua hal yang buruk. Saya definisikan bahwa negatif adalah hal yang baik dan positif adalah hal yang jauh lebih baik. Kerena di kehidupan ini tak ada yang buruk hanya saja bagaimana kita memilih hal yang jauh lebih baik. Misalnya, tukang sampah bukan pekerjaan yang buruk, hanya saja banyak pekerjaan yang jauh lebih baik. Begitu pun dengan pergeseran pemahaman hidup, jika kita tidak memrogramkan diri dengan baik, kita pun tak akan dapat sesuatu yang luar biasa dalam kesempatan yang diberikan hanya satu kali yang saya sebut hidup.
Apa yang kita kerjakan harus berubah ke arah yang jauh lebih baik, pemahaman harus dirubah menjadi jauh lebih mengetahui lagi. dan hidup harus dijadikan suatu yang lebih bermakna. Memulai pola pikir lebih baik dan lebih bekerja, semua orang mempunyai kesempatan selayaknya Tuhan memberikan 24 jam sehari semalam kepada setiap manusia. Mereka mempunyai kesempatan keberhasilan yang sama, lalu mereka malah menyia-nyiakan kesempatan, sekarang tidak terlambat untuk berubah ke arah yang jauh lebih baik, walaupun ada yang merasa terlambat, tetapi Tuhan masih memberikan kesempatan, karna 1 jam yang dipergunakan untuk berusaha, jauh lebih baik dari berjam-jam yang disia-siakan. Mengawali dengan baik dan berakhir dengan bahagia, mengawali dengan buruk dan berakhir dengan bahagia jika di pertengahan mulai menyesali dan memperbaiki, dan ternyata setiap manusia sama sekali tak di kurangkan waktunya untuk menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya bukan jauh lebih baik dari orang lain, jadikanlah dirimu sendiri sebagai acuan bukan orang lain.
Kita adalah seseorang yang telah terkontaminasi oleh orang lain, oleh sebab itu kita bisa berbicara. Sekarang yakinkanlah pada diri sendiri bahwa aku adalah apa yang aku lihat di cermin, aku bukanlah siapa orang tuaku atau apa yang aku punya, aku adalah apa yang telah aku lakukan selama ini.
Jika ketika SD, SMP, SMA kita terpaut oleh peraturan, yang menempa diri kita dengan kedisiplinan, sekarang kita dituntut menemukan jati diri kita sendiri. Mengubah pola pikir memang tak mudah, tetapi mencoba untuk memulainya bukan suatu hal yang sulit. Sekarang hindarilah kegiatan penjiplakan lagi tapi mulailah mencoba memodifikasi bahkan mencitapkan. Selama ini sebenarnya pemahaman hidup apa yang kita miliki? Bahkan terkadang kita sulit mendeskripsikan apa itu pemahaman, apa itu hidup dan apa itu sebuah pemahaman hidup.
Ketika waktu berjalan lalu perubahan terjadi di dalam ketidaksadaran kita, sebenarnya pergeseran pemahaman hidup sedang kita lakukan. Sekarang bagaimana jika pergeseran pemahaman hidup dilakukan secara sadar dalam waktu yang terbatas? Silakan jawab pada diri masing masing. Saya juga sedang mencoba program pergeseran pemahaman hidup.
Sekarang pergeseran yang seperti apa? Di dunia ini disediakan dua pilihan, baik pilihan mundur atau maju, buruk baik, hitam putih, atas bawah, dan yang vital adalah hidup dan mati. Hidup selalu lebih baik dari pada mati, bahkan saya pernah membaca kalimat di suatu buku karya Paulo Coelho bahwa setiap manusia mati-matian untuk hidup. Sebenarnya banyak sekali penjabaran tentang hidup karena banyak orang yang ingin tau bagaimana menggunakan kesempatan yang diberikan hanya sekali pada setiap jiwa. Sekarang tentang pergeseran pun ada dua pilihan, yaitu posotif atau negatif. Kata-kata positif selalu terkait tentang semua hal yang lebih baik, sedangkan negatif dikaitkan dengan semua hal yang buruk. Saya definisikan bahwa negatif adalah hal yang baik dan positif adalah hal yang jauh lebih baik. Kerena di kehidupan ini tak ada yang buruk hanya saja bagaimana kita memilih hal yang jauh lebih baik. Misalnya, tukang sampah bukan pekerjaan yang buruk, hanya saja banyak pekerjaan yang jauh lebih baik. Begitu pun dengan pergeseran pemahaman hidup, jika kita tidak memrogramkan diri dengan baik, kita pun tak akan dapat sesuatu yang luar biasa dalam kesempatan yang diberikan hanya satu kali yang saya sebut hidup.
Apa yang kita kerjakan harus berubah ke arah yang jauh lebih baik, pemahaman harus dirubah menjadi jauh lebih mengetahui lagi. dan hidup harus dijadikan suatu yang lebih bermakna. Memulai pola pikir lebih baik dan lebih bekerja, semua orang mempunyai kesempatan selayaknya Tuhan memberikan 24 jam sehari semalam kepada setiap manusia. Mereka mempunyai kesempatan keberhasilan yang sama, lalu mereka malah menyia-nyiakan kesempatan, sekarang tidak terlambat untuk berubah ke arah yang jauh lebih baik, walaupun ada yang merasa terlambat, tetapi Tuhan masih memberikan kesempatan, karna 1 jam yang dipergunakan untuk berusaha, jauh lebih baik dari berjam-jam yang disia-siakan. Mengawali dengan baik dan berakhir dengan bahagia, mengawali dengan buruk dan berakhir dengan bahagia jika di pertengahan mulai menyesali dan memperbaiki, dan ternyata setiap manusia sama sekali tak di kurangkan waktunya untuk menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya bukan jauh lebih baik dari orang lain, jadikanlah dirimu sendiri sebagai acuan bukan orang lain.
Shift Paradigm dalam hidup saya akan saya mulai dengan bagaimana saya mengurangi waktu beristirahat dan berfikir, saya akan mulai mencoba mengawali hari dengan sedikit bicara dan lebih banyak bertindak. Masa lalu saya baik, dan masa depan dalam hidup saya akan saya buat jauh lebih baik dan saya ingin berakhir dengan suatu yang luar biasa. Saya akan berfikir lebih sistematis, mencoba membuat rencana terlebih dahulu untuk setiap kegiatan yang akan saya lakukan, dan mencoba memperbaiki setuatu dengan lebih terarah.
Setiap harinya akan saya gambarkan sebagai rangkain masalah yang harus diselesaikan secara lebih sistematis dan mendetail, bahkan tak akan ada suatu kejadian disekitar saya yang luput dari penglihatan dan pemikiran. Saya akan berbicara dengan sistematis pula. Mengerjakan tugas pun dengan lebih sitematis. Saya pun akan urutkan kebutuhan sehari-hari dari yang penting ke yang lebih penting. Shift Paradigm, bukan sekedar judul tugas, tetapi sebuah tanggung jawab.
Di beberapa artikel internet yang saya baca, berulang kali didefinisikan bahwa Shift Paradigm adalah perubahan pola pikir. Apakan penting? saya dengan yakin menjawab "ya", bahkan sangat teramat penting. Pola pikir akan mengantarkan kita kepada bagaimana menjalani kehidupan. Pola pikir mungkin saja hal yang sederhana bagi sebagian orang, tetapi bagi sebagian lainnya, pola pikir juga bisa menjadi harta yang berharga, misalnya Mario Teguh, dia membagikan pola pikirnya kepada orang lain, tujuannya agar orang lain melakukan Shift Paradigm. Karena pada diri setiap orang pasti ada saja kesalahan yang perlu diperbaiki secara berkala, atau untuk membangun sebuah kepribadian yang kuat pola pikir adalah unsur yang paling penting. Bagaimana pola pikir mu adalah bagaimana kau menyelamatkan dirimu sendiri dari ranjau dunia.
CHANGE YOUR THINKING
UBAHLAH PIKIRAN ANDA
Bila Anda mengubah pikiran Anda
Anda mengubah keyakinan diri Anda
Bila Anda mengubah keyakinan diri Anda
Anda mengubah harapan-harapan Anda
Bila Anda mengubah harapan-harapan Anda
Anda Mengubah sikap Anda
Bila Anda mengubah Sikap Anda
Anda akan mengubah Tingkah Laku Anda
Bila Anda mengubah Tingkah Laku Anda
Anda Mengubah Kinerja Anda
Bila Anda mengubah Kinerja Anda
Anda telah mengubah Nasib Anda
Bila Anda mengubah Nasib Anda
Anda telah mengubah Hidup Anda.
SUMBER : http://mick182.blogspot.com/2008/05/latar-belakangpentingnya-perubahan-pola.htmlUBAHLAH PIKIRAN ANDA
Bila Anda mengubah pikiran Anda
Anda mengubah keyakinan diri Anda
Bila Anda mengubah keyakinan diri Anda
Anda mengubah harapan-harapan Anda
Bila Anda mengubah harapan-harapan Anda
Anda Mengubah sikap Anda
Bila Anda mengubah Sikap Anda
Anda akan mengubah Tingkah Laku Anda
Bila Anda mengubah Tingkah Laku Anda
Anda Mengubah Kinerja Anda
Bila Anda mengubah Kinerja Anda
Anda telah mengubah Nasib Anda
Bila Anda mengubah Nasib Anda
Anda telah mengubah Hidup Anda.
Dan untuk kesekian kalinya, salah satu sumber yang saya dapat menegaskan begitu pentingnya pola pikir yang dimiliki seseorang. Saya menangkap, bahwa pola pikirlah yang membedakan kita dengan makhluk yang lain, kita berfikir untuk bertahan hidup. Pola pikir yang kita miliki tentu terus berkembang sesuai dengan waktu yang telah kita tempuh dan banyak pengalaman yang telah kita lewati. Pelajaran demi pelajaran dalam hidup adalah faktor yang mengubah pola pikir atau bisa saya sebut mengubah hidup.
Begitu terkaitkah pola pikir dengan mengjalani hidup? untuk kedua kalinya saya tegaskan "ya". Anda dapat mengubah garis nasib yang ada dengan mengubah pola pikir terlebih dahulu pada dasarnya. Pola pikir mengubah segalanya dalam hidup anda. Pola fikir yang baik membuat hidup menjadi baik, dan bola pikir yang lebih baik lagi, membuat hidup luar biasa. Mulai dari mengubah sudut pandang terhadap apapun, melupakan hal yang menyakitkan dan menghargai setiap apa yang ada dalam hari-hari yang kita jalani.
Program mengubah pola pikir tak akan bisa dijalakan hanya dalan sekejap mata, secara continue pasti akan menghasilkan sesuatu yang lebih tepat.
Inilah salah satu artikel yang saya temukan untuk memperkuat pendapat saya tentang shift paradigm :
Paradigma, pandangan, persepsi itulah kata bermakna sama yang sering kita jumpai dalam keseharian. Setiap hari kita tentu memiliki banyak paradigma/pandangan terhadap sesuatu maupun orang dalam dunia ini. Tergambar jelas dari bagaimana sebuah respon kita berikan. Begitu banyaknya sikap dan perilaku yang ditampilan mengkondisikan kehidupan duniawi yang syarat dengan kompleksitas. Contoh sederhana ketika kita mendapatkan informasi dari teman tentang seseorang, perilaku atasan kepada bawahan di kantor, penampilan orang lain, kebiasaan yang dilakukan orang lain, dan masih banyak lagi stimulus orang lain yang seringkali merefleksikan sikap dan perilaku kita terhadap kondisi tersebut. Baik atau buruknya sebuah respon yang kita berikan bergantung bagaimana persepsi yang berada di otak kepala.
Ada sebuah cerita yang mungkin bisa sedikit membantu pemahaman kita tentang paradigma, cerita ini di cuplik dari penggalan tulisan yang ditulis oleh Stephen Covey, kurang lebih begini ceritanya : Disebuah stasiun kereta bawah tanah dan didalam kereta ada seorang ayah bersama dua anaknya, umumnya yang namanya kereta bawah tanah disana para penumpangnya sangat tenang sangat jauh dari kericuhan. Namun saat itu suasana gerbong sangat gaduh dan ricuh. Ketika ada dua orang anak kecil yang berlarian dan membuat gaduh dalam gerbong itu sehingga membuat sebagian besar penumpang merasa tidak nyaman. Sedangkan ayah kedua anak tersebut membiarkan saja, anak – anaknya gaduh didalam gerbong. Sampai ada seorang penumpang yang mungkin merasa sangat terganggu dengan kegaduhan menegur orang tua anak itu “kenapa Anda membiarkan anak – anak anda berbuat ribut sehingga mengganggu kenyamanan para penumpang dikereta ini?”
Setiap orang yang ada di dalam kereta itu mengkin berfikir bahwa sang ayah memang orang yang tidak bisa mengurus anak – anaknya. Tapi apa yang dijawab oleh sang Ayang ketika ditegur oleh salah satu penumpang kereta itu, “Bagaimana saya dapat menghentikan kegembiraan mereka, sementara mereka tidak tahu kalau 2 jam yang lalu ibunya baru saja meninggal dunia.. dan saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dirumah nanti ketika mereka tahu kalau ibunya tidak bersama mereka lagi sekarang”. Sejenak suasana dalam kereta berubah menjadi ceria dan semua orang menghibur kedua anak tersebut setelah mendengar cerita sang Ayah.
Jadi sekelumit cerita tadi bisa menggambarkan tentang apa yang namanya paradigma, bahwa paradigma penumpang kereta yang menganggap bahwa si Ayah tidak bisa mengurus anak – anaknya sekejab berubah setelah mendengarkan penjelasan dari sang Ayah, apa jadinya suasana yang tercipta, apabila para penumpang tersebut tidak memperoleh kesempatan untuk mendengarkan penjelasan dari Sang Ayah…?
Pahamilah paradigma dan karakter adalah dua sisi yang saling mengikat satu sama lain. Apa yang kita lihat sangat berkaitan dengan siapa kita. Menjadi berarti melihat dalam dimensi kemanusiaan. Dan kita tidak bisa mengubah cara pandang kita tanpa sekaligus mengubah keberadaan kita, dan sebaliknya.
Paradigma kita adalah sumber dari mana sikap dan perilaku kita mengalir. Paradigma sama seperti kacamata, dia mempengaruhi cara kita melihat segala sesuatu dalam hidup kita. Bila kita melihat sesuatu melalui paradigma prinsip yang benar, apa yang kita lihat dalam hidup akan berbeda secara dramatis dengan apa yang kita lihat melalui paradigma dengan pusat yang lain.
Perubahan paradigma mengubah kita ke arah yang positif atau negatif, entah bersifat spontan atau bertahap, perubahan paradigma menggerakan dari satu cara melihat dunia ke cara yang lain. Dan perubahan paradigma tersebut menghasilkan perubahan yang kuat. Paradigma kita, benar atau salah, adalah sumber dari sikap dari perilaku kita, dan akhirnya sumber dari segala hubungan kita dengan orang lain.
Kita telah melihat bahwa pikiran adalah benda, dan bahwa kita menarik kepada diri kita realitas fisik yang mencerminkan pikiran kita. Jika kita memikirkan pikiran negatif, kita menarik orang-orang dan keadaan negatif. Jika kita memikirkan pikiran positif, kita menjadi magnet untuk orang-orang dan situasi positif.
Keberhasilan kita benar-benar bergantung pada kualitas, frekuensi dan intensitas pikiran kita. Jika kita tidak berhasil di suatu bidang, kita perlu menganalisis pikiran kita. Kita mungkin bekerja dengan gagasan, kebiasaan, praktek, sikap, nilai-nilai, keyakinan dan harapan-harapan yang kuno dan membatasi. Pola mental yang lama ini membuat kita tertahan dalam kekurangan dan keterbatasan, jadi kita harus menggantikan pemrograman lama yang negatif itu dengan pikiran-pikiran yang memungkinkan kita untuk menjadi, melakukan, memiliki semua yang tersedia bagi kita dalam hidup ini.
Prinsip Kekuatan Pola Pikir, menunjukkan kepada Anda bagaimana membebaskan pola-pola mental lama tersebut dan membangun pola yang baru, yang membawa Anda ke tempat yang Anda inginkan dalam hidup ini.
APA POLA PIKIR ANDA?
Pola pikir kita (kadang-kadang disebut paradigma kita) adalah jumlah total keyakinan, nilai, identitas, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan, pendapat dan pola-pola pemikiran kita tentang diri kita sendiri, orang lain dan bagaimana kehidupan bekerja. Ini adalah saringan yang dengannya kita menafsirkan apa yang kita lihat dan alami. Pola pikir Anda membentuk kehidupan Anda dan menarik kepada diri Anda hasil-hasil yang merupakan refleksi pasti pola pikir itu. Apa yang Anda percaya akan terjadi, benar-benar terjadi.
Kita mendekati, bereaksi dan pada kenyataannya menciptakan dunia kita berdasarkan pola pikir individual kita sendiri. Pola pikir kita memberitahu kita bagaimana permainan hidup ini harus dimainkan, dan mengatur apakah kita memainkannya secara berhasil atau tidak. Kita mungkin memiliki pola pikir, misalnya, yang memberitahu kita, “Kehidupan ini sangat keras dan aku harus berjuang hanya sekadar untuk hidup pas-pasan”. Atau kita mungkin memiliki pola pikir yang lebih positif, seperti “Aku punya kemampuan yang hebat dan orang-orang ingin bekerja sama denganku”.
Pikiran adalah magnet yang sangat kuat. Apa pun yang diberitahukan pola pikir kita kepada kita adalah apa yang kita tarik, baik kita menyadarinya atau tidak! Jika Anda memiliki keyakinan bahwa, “Kehidupan ini sangat keras, dan aku harus berjuang hanya sekadar untuk hidup pas-pasan”, misalnya, Anda tidak perlu menyadari akan keyakinan itu untuk mengalami perjuangan dalam hidup Anda. Pada kenyataannya, jika Anda ingin melihat apa pola pikir Anda sebenarnya, Anda hanya perlu melihat hidup Anda dan hasil-hasil Anda. Hasil yang kita peroleh sesuai dengan apa yang kita yakini.
Jika kita tidak memeriksa pola pikir kita dan bertanya apakah pola pikir itu mendukung atau membatasi kita, kita beroperasi “secara otomatis”. Kita tidak lagi memilih keyakinan dan pola pikir kita, tetapi keyakinan dan pola pikir itu menyebabkan kita menjalani hidup dengan cara tertentu. Kita menciptakan pola pikir kita sendiri, tetapi pada saat yang sama, pola pikir kita menciptakan diri kita. Jika kita tidak mempertanyakan keyakinan yang menyebutkan bahwa “kehidupan ini sulit”, misalnya, kita akan terus berjuang bahkan tanpa mengetahui penyebabnya.
Kita semua memiliki keyakinan lama yang tersembunyi. Banyak dari keyakinan itu diperoleh pada masa kanak-kanak dan tidak lagi berguna bagi kita atau mendukung keberhasilan kita. Ketika Alice mulai memeriksa pola pikirnya, ia menyadari ia memiliki keyakinan bahwa “Uang berasal dari kedua orang tua saya”. Ketika ia masih kecil dan ingin es krim, mainan atau boneka, dari orang tuanyalah uang berasal. Ketika remaja, dari orang tuanyalah uang tunjangannya berasal. Ketika dewasa, ia sering menemukan dirinya dalam kesulitan finansial dan terpaksa meminjam sejumlah besar uang kepada orang tuanya.
Joel Arthur Barker menulis dalam Paradigms, “Mengabaikan kekuatan paradigma untuk mempengaruhi pendapat Anda berarti menempatkan diri Anda dalam risiko ketika menjajaki masa depan. Agar mampu membentuk masa depan, Anda harus siap dan mampu mengubah paradigma Anda”.
Pola pikir menggerakkan perilaku kita. Jika Anda ingin melihat pola pikir Anda sendiri dan keluarga serta teman-teman Anda, cobalah mengadakan permainan kartu dengan keluarga selama liburan. Kemungkinan besar orang-orang akan melakukan di sekeliling meja kartu apa yang mereka lakukan dalam hidup mereka. Apakah beberapa orang bersikap jemu? Kompetitif? Santai? Apakah mereka ingin menyelamatkan muka atau bersikap tenang atau apakah mereka mengambil risiko menyinggung perasaan orang lain agar dapat mengendalikan dan mendominasi? Apakah mereka malu-malu atau menguasai? Bagaimana mereka memandang orang lain akan bertindak terhadap mereka? Apakah beberapa orang berpikir mereka akan dimanfaatkan atau dibuat tampak bodoh? Apakah mereka berpikir orang lain bodoh atau berperilaku buruk? Semua perilaku ini mencerminkan pola pikir tertentu, cara melihat diri sendiri, orang lain dan dunia.
Kita dapat mempercayai apa pun yang ingin kita percayai. Dan kita dapat menemukan banyak bukti untuk mendukung keyakinan atau pola pikir apa pun yang kita pilih, jadi kita juga dapat memilih keyakinan yang memperkuat kita dan menggerakkan kita untuk maju. Kita mulai berhasil ketika kita memahami bahwa kita mempunyai sebuah pilihan, karena, pada saat itu kita dapat memilih keyakinan yang membawa kita ke mana kita pergi. William James, bapak psikologi modern, berkata, “Yakinlah bahwa hidup Anda berharga, maka keyakinan Anda akan menciptakan faktanya”.
Agar berhasil, Anda perlu memahami pola pikir Anda. Anda harus membawanya ke tingkat sadar, memerhatikannya dengan baik dan melihat apakah ada sesuatu yang ingin Anda ubah. Jika tidak, keyakinan Anda yang tersembunyi akan mengendalikan Anda. Jika Anda tidak mengetahui pola pikir Anda, Anda tidak dapat melakukan apa pun terhadapnya.
Jika Anda ingin mengubah hasil-hasil Anda, Anda harus mengubah pola pikir Anda.
Pergeseran pola pikir berarti berubah dari satu pola pikir kepada pola pikir yang lain. Dalam Ilmu Sukses, ini berarti beralih dari satu pola pikir yang menghalangi keberhasilan ke cara berpikir yang mendorong dan menarik keberhasilan.
Ketika menggeser pola pikir Anda, Anda beralih ke sebuah permainan baru dan seperangkat aturan yang baru. Ketika permainan Anda dan aturan berubah, seluruh dunia Anda mulai berubah. Anda mulai mengeluarkan energi yang berbeda, sehingga Anda menarik jenis orang-orang dan situasi yang berbeda ke dalam hidup Anda. Ketika Anda mentransformasi pemikiran Anda, Anda mentransformasi dunia Anda. Oliver Wendell Holmes pernah berkata, “Pikiran manusia yang dibentangkan ke sebuah gagasan baru tidak pernah kembali ke dimensi asalnya”.
Banyak orang mengatakan mereka ingin mengubah hidup mereka. Mereka menghadiri ceramah pembicara motivasi atau membuat janji Tahun Baru dan menjadi sangat gembira dengan semua perubahan yang mereka lihat untuk diri mereka sendiri. Atau mereka pergi ke seminar atau membaca buku dan melihat bahwa mereka ingin mulai melakukan hal-hal secara berbeda. Mereka bahkan mungkin melakukan beberapa perubahan dalam beberapa minggu pertama. Tetapi kemudian energi mereka tampak berkurang. Antusiasme mereka merosot. Sebelum Anda mengetahui hal itu, mereka kembali ke dalam rutinitas lama mereka. Ketika ini terjadi, penyebabnya adalah mereka mencoba untuk memanipulasi akibat-akibat dari kehidupan mereka, dan bukannya mencari sebabnya. Mereka mencoba untuk mengubah hasil tanpa mengubah pola pikir mereka.
Untuk memberikan hasil yang dramatis dan permanen, Anda harus mengubah cara berpikir. Jika tidak ada pergeseran pola pikir, setiap perubahan atau perbaikan hanya akan bersifat minimal dan atau berjangka pendek.
sumber : http://sabdashakti.wordpress.com/2011/02/01/kekuatan-pola-fikir-the-power-of-paradigmas/
Begitu terkaitkah pola pikir dengan mengjalani hidup? untuk kedua kalinya saya tegaskan "ya". Anda dapat mengubah garis nasib yang ada dengan mengubah pola pikir terlebih dahulu pada dasarnya. Pola pikir mengubah segalanya dalam hidup anda. Pola fikir yang baik membuat hidup menjadi baik, dan bola pikir yang lebih baik lagi, membuat hidup luar biasa. Mulai dari mengubah sudut pandang terhadap apapun, melupakan hal yang menyakitkan dan menghargai setiap apa yang ada dalam hari-hari yang kita jalani.
Program mengubah pola pikir tak akan bisa dijalakan hanya dalan sekejap mata, secara continue pasti akan menghasilkan sesuatu yang lebih tepat.
Inilah salah satu artikel yang saya temukan untuk memperkuat pendapat saya tentang shift paradigm :
Paradigma, pandangan, persepsi itulah kata bermakna sama yang sering kita jumpai dalam keseharian. Setiap hari kita tentu memiliki banyak paradigma/pandangan terhadap sesuatu maupun orang dalam dunia ini. Tergambar jelas dari bagaimana sebuah respon kita berikan. Begitu banyaknya sikap dan perilaku yang ditampilan mengkondisikan kehidupan duniawi yang syarat dengan kompleksitas. Contoh sederhana ketika kita mendapatkan informasi dari teman tentang seseorang, perilaku atasan kepada bawahan di kantor, penampilan orang lain, kebiasaan yang dilakukan orang lain, dan masih banyak lagi stimulus orang lain yang seringkali merefleksikan sikap dan perilaku kita terhadap kondisi tersebut. Baik atau buruknya sebuah respon yang kita berikan bergantung bagaimana persepsi yang berada di otak kepala.
Ada sebuah cerita yang mungkin bisa sedikit membantu pemahaman kita tentang paradigma, cerita ini di cuplik dari penggalan tulisan yang ditulis oleh Stephen Covey, kurang lebih begini ceritanya : Disebuah stasiun kereta bawah tanah dan didalam kereta ada seorang ayah bersama dua anaknya, umumnya yang namanya kereta bawah tanah disana para penumpangnya sangat tenang sangat jauh dari kericuhan. Namun saat itu suasana gerbong sangat gaduh dan ricuh. Ketika ada dua orang anak kecil yang berlarian dan membuat gaduh dalam gerbong itu sehingga membuat sebagian besar penumpang merasa tidak nyaman. Sedangkan ayah kedua anak tersebut membiarkan saja, anak – anaknya gaduh didalam gerbong. Sampai ada seorang penumpang yang mungkin merasa sangat terganggu dengan kegaduhan menegur orang tua anak itu “kenapa Anda membiarkan anak – anak anda berbuat ribut sehingga mengganggu kenyamanan para penumpang dikereta ini?”
Setiap orang yang ada di dalam kereta itu mengkin berfikir bahwa sang ayah memang orang yang tidak bisa mengurus anak – anaknya. Tapi apa yang dijawab oleh sang Ayang ketika ditegur oleh salah satu penumpang kereta itu, “Bagaimana saya dapat menghentikan kegembiraan mereka, sementara mereka tidak tahu kalau 2 jam yang lalu ibunya baru saja meninggal dunia.. dan saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dirumah nanti ketika mereka tahu kalau ibunya tidak bersama mereka lagi sekarang”. Sejenak suasana dalam kereta berubah menjadi ceria dan semua orang menghibur kedua anak tersebut setelah mendengar cerita sang Ayah.
Jadi sekelumit cerita tadi bisa menggambarkan tentang apa yang namanya paradigma, bahwa paradigma penumpang kereta yang menganggap bahwa si Ayah tidak bisa mengurus anak – anaknya sekejab berubah setelah mendengarkan penjelasan dari sang Ayah, apa jadinya suasana yang tercipta, apabila para penumpang tersebut tidak memperoleh kesempatan untuk mendengarkan penjelasan dari Sang Ayah…?
Pahamilah paradigma dan karakter adalah dua sisi yang saling mengikat satu sama lain. Apa yang kita lihat sangat berkaitan dengan siapa kita. Menjadi berarti melihat dalam dimensi kemanusiaan. Dan kita tidak bisa mengubah cara pandang kita tanpa sekaligus mengubah keberadaan kita, dan sebaliknya.
Paradigma kita adalah sumber dari mana sikap dan perilaku kita mengalir. Paradigma sama seperti kacamata, dia mempengaruhi cara kita melihat segala sesuatu dalam hidup kita. Bila kita melihat sesuatu melalui paradigma prinsip yang benar, apa yang kita lihat dalam hidup akan berbeda secara dramatis dengan apa yang kita lihat melalui paradigma dengan pusat yang lain.
Perubahan paradigma mengubah kita ke arah yang positif atau negatif, entah bersifat spontan atau bertahap, perubahan paradigma menggerakan dari satu cara melihat dunia ke cara yang lain. Dan perubahan paradigma tersebut menghasilkan perubahan yang kuat. Paradigma kita, benar atau salah, adalah sumber dari sikap dari perilaku kita, dan akhirnya sumber dari segala hubungan kita dengan orang lain.
“Mengabaikan kekuatan paradigma untuk mempengaruhi pendapat Anda berarti menempatkan diri Anda dalam risiko ketika menyelidiki masa depan.
Agar mampu membentuk masa depan, Anda harus siap dan mampu mengubah paradigma Anda”.
-JOEL ARTHUR BARKER-
Kita telah melihat bahwa pikiran adalah benda, dan bahwa kita menarik kepada diri kita realitas fisik yang mencerminkan pikiran kita. Jika kita memikirkan pikiran negatif, kita menarik orang-orang dan keadaan negatif. Jika kita memikirkan pikiran positif, kita menjadi magnet untuk orang-orang dan situasi positif.
Keberhasilan kita benar-benar bergantung pada kualitas, frekuensi dan intensitas pikiran kita. Jika kita tidak berhasil di suatu bidang, kita perlu menganalisis pikiran kita. Kita mungkin bekerja dengan gagasan, kebiasaan, praktek, sikap, nilai-nilai, keyakinan dan harapan-harapan yang kuno dan membatasi. Pola mental yang lama ini membuat kita tertahan dalam kekurangan dan keterbatasan, jadi kita harus menggantikan pemrograman lama yang negatif itu dengan pikiran-pikiran yang memungkinkan kita untuk menjadi, melakukan, memiliki semua yang tersedia bagi kita dalam hidup ini.
Prinsip Kekuatan Pola Pikir, menunjukkan kepada Anda bagaimana membebaskan pola-pola mental lama tersebut dan membangun pola yang baru, yang membawa Anda ke tempat yang Anda inginkan dalam hidup ini.
APA POLA PIKIR ANDA?
Pola pikir kita (kadang-kadang disebut paradigma kita) adalah jumlah total keyakinan, nilai, identitas, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan, pendapat dan pola-pola pemikiran kita tentang diri kita sendiri, orang lain dan bagaimana kehidupan bekerja. Ini adalah saringan yang dengannya kita menafsirkan apa yang kita lihat dan alami. Pola pikir Anda membentuk kehidupan Anda dan menarik kepada diri Anda hasil-hasil yang merupakan refleksi pasti pola pikir itu. Apa yang Anda percaya akan terjadi, benar-benar terjadi.
Kita mendekati, bereaksi dan pada kenyataannya menciptakan dunia kita berdasarkan pola pikir individual kita sendiri. Pola pikir kita memberitahu kita bagaimana permainan hidup ini harus dimainkan, dan mengatur apakah kita memainkannya secara berhasil atau tidak. Kita mungkin memiliki pola pikir, misalnya, yang memberitahu kita, “Kehidupan ini sangat keras dan aku harus berjuang hanya sekadar untuk hidup pas-pasan”. Atau kita mungkin memiliki pola pikir yang lebih positif, seperti “Aku punya kemampuan yang hebat dan orang-orang ingin bekerja sama denganku”.
Pikiran adalah magnet yang sangat kuat. Apa pun yang diberitahukan pola pikir kita kepada kita adalah apa yang kita tarik, baik kita menyadarinya atau tidak! Jika Anda memiliki keyakinan bahwa, “Kehidupan ini sangat keras, dan aku harus berjuang hanya sekadar untuk hidup pas-pasan”, misalnya, Anda tidak perlu menyadari akan keyakinan itu untuk mengalami perjuangan dalam hidup Anda. Pada kenyataannya, jika Anda ingin melihat apa pola pikir Anda sebenarnya, Anda hanya perlu melihat hidup Anda dan hasil-hasil Anda. Hasil yang kita peroleh sesuai dengan apa yang kita yakini.
Jika kita tidak memeriksa pola pikir kita dan bertanya apakah pola pikir itu mendukung atau membatasi kita, kita beroperasi “secara otomatis”. Kita tidak lagi memilih keyakinan dan pola pikir kita, tetapi keyakinan dan pola pikir itu menyebabkan kita menjalani hidup dengan cara tertentu. Kita menciptakan pola pikir kita sendiri, tetapi pada saat yang sama, pola pikir kita menciptakan diri kita. Jika kita tidak mempertanyakan keyakinan yang menyebutkan bahwa “kehidupan ini sulit”, misalnya, kita akan terus berjuang bahkan tanpa mengetahui penyebabnya.
Kita semua memiliki keyakinan lama yang tersembunyi. Banyak dari keyakinan itu diperoleh pada masa kanak-kanak dan tidak lagi berguna bagi kita atau mendukung keberhasilan kita. Ketika Alice mulai memeriksa pola pikirnya, ia menyadari ia memiliki keyakinan bahwa “Uang berasal dari kedua orang tua saya”. Ketika ia masih kecil dan ingin es krim, mainan atau boneka, dari orang tuanyalah uang berasal. Ketika remaja, dari orang tuanyalah uang tunjangannya berasal. Ketika dewasa, ia sering menemukan dirinya dalam kesulitan finansial dan terpaksa meminjam sejumlah besar uang kepada orang tuanya.
Joel Arthur Barker menulis dalam Paradigms, “Mengabaikan kekuatan paradigma untuk mempengaruhi pendapat Anda berarti menempatkan diri Anda dalam risiko ketika menjajaki masa depan. Agar mampu membentuk masa depan, Anda harus siap dan mampu mengubah paradigma Anda”.
Pola pikir menggerakkan perilaku kita. Jika Anda ingin melihat pola pikir Anda sendiri dan keluarga serta teman-teman Anda, cobalah mengadakan permainan kartu dengan keluarga selama liburan. Kemungkinan besar orang-orang akan melakukan di sekeliling meja kartu apa yang mereka lakukan dalam hidup mereka. Apakah beberapa orang bersikap jemu? Kompetitif? Santai? Apakah mereka ingin menyelamatkan muka atau bersikap tenang atau apakah mereka mengambil risiko menyinggung perasaan orang lain agar dapat mengendalikan dan mendominasi? Apakah mereka malu-malu atau menguasai? Bagaimana mereka memandang orang lain akan bertindak terhadap mereka? Apakah beberapa orang berpikir mereka akan dimanfaatkan atau dibuat tampak bodoh? Apakah mereka berpikir orang lain bodoh atau berperilaku buruk? Semua perilaku ini mencerminkan pola pikir tertentu, cara melihat diri sendiri, orang lain dan dunia.
Kita dapat mempercayai apa pun yang ingin kita percayai. Dan kita dapat menemukan banyak bukti untuk mendukung keyakinan atau pola pikir apa pun yang kita pilih, jadi kita juga dapat memilih keyakinan yang memperkuat kita dan menggerakkan kita untuk maju. Kita mulai berhasil ketika kita memahami bahwa kita mempunyai sebuah pilihan, karena, pada saat itu kita dapat memilih keyakinan yang membawa kita ke mana kita pergi. William James, bapak psikologi modern, berkata, “Yakinlah bahwa hidup Anda berharga, maka keyakinan Anda akan menciptakan faktanya”.
Agar berhasil, Anda perlu memahami pola pikir Anda. Anda harus membawanya ke tingkat sadar, memerhatikannya dengan baik dan melihat apakah ada sesuatu yang ingin Anda ubah. Jika tidak, keyakinan Anda yang tersembunyi akan mengendalikan Anda. Jika Anda tidak mengetahui pola pikir Anda, Anda tidak dapat melakukan apa pun terhadapnya.
Jika Anda ingin mengubah hasil-hasil Anda, Anda harus mengubah pola pikir Anda.
Pergeseran pola pikir berarti berubah dari satu pola pikir kepada pola pikir yang lain. Dalam Ilmu Sukses, ini berarti beralih dari satu pola pikir yang menghalangi keberhasilan ke cara berpikir yang mendorong dan menarik keberhasilan.
Ketika menggeser pola pikir Anda, Anda beralih ke sebuah permainan baru dan seperangkat aturan yang baru. Ketika permainan Anda dan aturan berubah, seluruh dunia Anda mulai berubah. Anda mulai mengeluarkan energi yang berbeda, sehingga Anda menarik jenis orang-orang dan situasi yang berbeda ke dalam hidup Anda. Ketika Anda mentransformasi pemikiran Anda, Anda mentransformasi dunia Anda. Oliver Wendell Holmes pernah berkata, “Pikiran manusia yang dibentangkan ke sebuah gagasan baru tidak pernah kembali ke dimensi asalnya”.
Banyak orang mengatakan mereka ingin mengubah hidup mereka. Mereka menghadiri ceramah pembicara motivasi atau membuat janji Tahun Baru dan menjadi sangat gembira dengan semua perubahan yang mereka lihat untuk diri mereka sendiri. Atau mereka pergi ke seminar atau membaca buku dan melihat bahwa mereka ingin mulai melakukan hal-hal secara berbeda. Mereka bahkan mungkin melakukan beberapa perubahan dalam beberapa minggu pertama. Tetapi kemudian energi mereka tampak berkurang. Antusiasme mereka merosot. Sebelum Anda mengetahui hal itu, mereka kembali ke dalam rutinitas lama mereka. Ketika ini terjadi, penyebabnya adalah mereka mencoba untuk memanipulasi akibat-akibat dari kehidupan mereka, dan bukannya mencari sebabnya. Mereka mencoba untuk mengubah hasil tanpa mengubah pola pikir mereka.
Untuk memberikan hasil yang dramatis dan permanen, Anda harus mengubah cara berpikir. Jika tidak ada pergeseran pola pikir, setiap perubahan atau perbaikan hanya akan bersifat minimal dan atau berjangka pendek.
sumber : http://sabdashakti.wordpress.com/2011/02/01/kekuatan-pola-fikir-the-power-of-paradigmas/